Menikmati Bakso Populer Pekanbaru
Menikmati Lomie Imam Bonjol Bandung
LOMIE & BAKMIE IMAM BONJOl
Jl. Imam Bonjol no. 9. Bandung Ph : 0812.205.3784
Minggu 21 Maret 2010, saya bersama dengan teman-teman Magister Petroleum Geoscience ITB – Chevron makan siang di Lomie dan Bakmie Imam Bonjol Bandung. Mas Erwin yang mengajak kami, karena beliau sudah beberapa kali menikmati kelezatan lomie Imam Bonjol ini. Saya sendiri belum pernah makan lomie dan penasaran dengan kelezatan yang diceritakan Mas Erwin.
Jam 11.30 sehabis kuliah Analisa Cekungan, kami berempat belas berangkat dari kampus ITB menggunakan 3 buah mobil. Lokasi rumah makan Lomie dan Bakmie Imam Bonjol di jalan Jl. Imam Bonjol no. 9. Bandung Ph : 0812.205.3784 tidak begitu jauh dari kampus ITB, sehingga kami tidak memerlukan waktu lama di perjalanan. Sekitar jam 12.00 kami sudah sampai, bertepatan dengan waktu makan siang sehingga rumah makan sangat ramai dengan pengunjung. Beruntung kami masih memperoleh tempat duduk di bagian dalam. Kami kemudian memesan lomie untuk makan siang, kecuali Amin yang memesan Yamin.
Rumah makan Lomie dan Bakmie Imam Bonjol ini dirintis oleh Pak Ngatimin dengan berjualan lomie di pinggir jalan Imam Bonjol. Kemudian beliau ditawari oleh salah satu pemilik rumah untuk berjualan di dalam pekarangan. Semenjak berjualan di pekarangan ini usaha Pak Ngadimin berkembang dengan pesat dan menarik pedagang makan lain untuk bergabung berjualan di tempat ini. Saat ini tempat makan ini dikelola oleh Pak Sukirno, adik Pak Ngatimin, dengan 11 orang karyawan. Di samping lomie dan bakmi, di sini juga tersedia baso tahu, pempek, batagor, ayam tulang lunak, es oyen, lotek, dan karedok. Read the rest of this entry »
Menikmati Yamin Baso dan Siomay di Sam’s Strawberry
Sam’s Strawberry Corner
Jl. Dago 84, Bandung 022 2534450
Menikmati Bakso Lapangan Tembak Senayan
Selasa 5 Mei 2009, saya beruntung mendapat kesempatan makan malam di Bakso Lapangan Tembak Senayan. Malam ini, mestinya saya bersama dengan teman-teman dari CPI makan malam di Gala Dinnernya IPA di JCC, sayangnya ketika kami sampai di JCC jam 19.15 makanan sudah habis. Dan kami memutuskan untuk makan malam di Bakso Lapangan Tembak. Teman-teman di drop di Bakso Lapangan Tembak, sementara saya ikut bis balik ke Hotel Mulia untuk menjemput Afa dan Ibunya. Kami kemudian jalan kaki dari Hotel Mulia ke Bakso Lapangan Tembak.
Bakso Lapangan Tembak
Bakso Lapangan Tembak didirikan oleh Ki Ageng Widyanto Suryo Buwono – nama yang dianugerahkan Sultan Hamengkuwono IX tahun 1980-an – pada tahun 1971. Widyanto keluar-masuk kampung menjajakan bakso pikulnya. Di siang hari, biasanya ia mengelilingi gang kampung Petamburan, Slipi, Pejompongan dan Gelora Senayan. Dan malam harinya, ia biasa mangkal di kawasan Lapangan Tembak Senayan (kini telah berubah menjadi Hotel Mulia) . Hingga akhirnya, di tahun 1982 ia memutuskan mangkal tiap hari di luar pagar kompleks Lapangan Tembak Senayan.
Dan tahun 1983 ia diizinkan memboyong gerobak baksonya ke dalam kompleks, dan sejak itu baksonya dikenal masyarakat dengan sebutan Bakso Lapangan Tembak Senayan.
Menu Bakso Lapangan Tembak