Menikmati Makan Siang di RM Ramin Indah Duri

Menikmati Makan Siang di RM Ramin Indah Duri


RM Ramin Indah, Jln Pertanian No 38 Duri, Mandau, Riau

Sabtu 23 Januari 2010, saya diajak makan siang oleh Bima di RM Ramin Indah Jln Pertanian. Bima belum pernah makan ditempat itu, sedangkan saya sudah beberapa kali makan bersama-sama dengan teman kantor. Rumah makan Ramin Indah berupa sebuah rumah kayu tanpa papan nama, namun karena terletak menyatu dengan pengetaman Ramin Indah maka dinamakan RM Ramin Indah untuk memudahkannya. Kami berangkat dari rumah jam setengah satu, dan berdua berboncengan dengan motor Bima. Rumah makan ini tidak begitu jauh dari camp PT CPI tempat kami tinggal, arahnya kalau dari gate Sibayak menuju jalan Rangau belok ke jalan Mawar kemudian belok kiri ke jalan Hang Tuah, dari jalan Hangtuah masuk ke jalan Pertanian sampai ketemu dengan pengetaman Ramin Indah.

Gulai Baung

Rumah makan Ramin Indah sudah berjualan selama 3 tahun, rumah makan ini menyediakan makanan Minang rumahan dengan menu andalan gulai baung. Ketika kami datang rumah makan agak sepi karena sudah lewat jam makan siang. Tidak berapa lama kemudian nasi beserta lauk paukanya dihidangkan di atas meja, tidak lupa kami memesan agar gulai baung juga dihidangkan. Lauk yang tersedia siang ini di sini antara lain gulai kepala kakap, gulai baung, gulai ikan tombro, teri sambal dan ikan danau [wader/ pantau].  Sedangkan sambalnya sambal lado ijo dengan jengkol, dan sayurnya acar. Saya sempat mengambil foto beberapa lauk yang tersedia seperti gambar di bawah. Untuk minumnya saya memesan es teh dan Bima memesan teh panas. Read the rest of this entry »

Menikmati Tongseng di Sate Sragen Pak Noto

Menikmati Tongseng di Sate Sragen Pak Noto

Sate Sragen Asri, Jln Sudirman depan POM Bensin,  Duri

Rabu 20 Januari 2010, Saya, Hery dan Hapsari makan malam di Sate Sragen Pak Noto. Kami bertiga berangkat dari Wisma Mutiara menggunakan mobil Hapsari, sekalian menjemput Bima yang tinggal di wisma lain. Sate Sragen Pak Noto merupakan langganan saya dan Bima kalau makan malam, biasanya seminggu sekali kami makan di situ untuk mengobati kerinduan dengan tongseng rasa Jawa.

Warung sate ini dimiliki oleh Pak Noto, dia asli Sragen dan sudah berjualan sejak tahun 1995. Awalnya  dia berjualan gorengan dengan dipikul berkeliling, kemudian meningkat menetap di satu tempat dan akhirnya berkembang menjadi warung sate. Menurut saya dan Bima, rasa tongseng di warung ini yang paling mendekati tongseng di Jogja atau Solo. Menu yang tersedia di warung ini antara lain gule, tongseng dan sate seperti umumnya di warung yang lain, namun ada menu istimewa yang jarang kami temuai di warung lain yaitu garang asem.

Pak Noto

Seperti umumnya di warung sate, pesanan akan dibuat setelah kita memesan makanan sesuai dengan keinginan kita. Pak Noto sendiri yang akan memasak tongseng setelah kita memesan. Kebetulan malam ini kami semua ingin.makan tongseng, jadilah kami pesan 4 porsi tongseng, satu untuk kami masing-masing. Read the rest of this entry »

Menikmati Bakmi Talok Prambanan

Menikmati Bakmi Talok Prambanan

Bakmi Talok, jl jogja solo km 17, Koplak, Prambanan, Klaten
Selatan pintu masuk Candi Prambanan

ingkung ayam

memasak

Read the rest of this entry »

Menikmati Makan Siang di Mangut Lele Bu Is Jetis

Menikmati Makan Siang di Mangut Bu Is Jetis

RM Mangut Lele Bu Is, Jln Imogiri Barat km 12, Bulus, Sumberagung,
Jetis, Bantul. Telpon 087839175888

Sabtu siang, 2 Januari 2010 saya dan Mas Eka sekeluarga makan siang di mangut Bu Is, Jetis. Sebenarnya tujuan utama kami adalah makan siang di Sega Geneng ISI, sayang setelah sehari sebelumnya kehabisan, hari ini mBah Marto tidak jualan karena kesripahan besannya. Dari sekitar ISI jalan Parangtritis , kami berinisiatif untuk mencari mangut Bu Is yang sudah melegenda dan tidak jauh dari sega geneng.

Warung mangut Bu Is, merupakan salah satu legenda mangut di Jogja. Warungnya yang sederhana terletak di sebelah utara perempatan Jetis, tepatnya di dusun Bulus, Jetis, Bantul. Kalau dari arah Yogyakarta, menyusuri  jalan Imogiri Barat di sebelah kiri jalan sebelum perempatan Jetis.

Warung mangut Bu Is mulai berjualan tahun 1979.  Menu utama di warung ini ada mangut lele dan lele goreng  yang disajikan bersama dengan urap/ trancam, sambal gongso dan sambal terasi. Urap/ trancamnya terdiri dari daun papaya, bayam, kecambah, ket imun dan daun puyang yang ditemani bumbu parutan kelapa dengan cabai dan gula jawa. Dalam sehari  rata-rata rumah makan ini menghabiskan 15 kg lele, dan pada tahun baru kemarin bisa menghabiskan 50 kg lele untuk mangut dan lele goreng.

Mangut Read the rest of this entry »

Menikmati Soto Pak Marto depan JEC Jogja

Menikmati Soto Pak Marto depan JEC Jogja

Jum’at 1 Januari 2010, saya dan Mas Eka beserta keluarga makan bersama di Soto Pak Marto depan JEC Jogja. Kami dalam perjalanan dari Sega Geneng Bu Marto ISI ke rumah Klaten, kebetulan kami kehabisan makan siang dan merasa lapar sebelum sampai rumah Klaten.

Soto Pak Marto merupakan spesialis soto sapi yang menjadi salah satu legenda kuliner di Jogja. Pak Martodikromo, asli dari Gunung Kidul, merintis warung soto sejak tahun 1970 dengan menjualnya menggunakan pikulan di sekitar Tamansari sampai Kraton . Dan mulai tahun 1980-an dia mendirikan warung di kampong Tejokusuman, yang kemudian berkembang menjadi besar dan bergeser ke Timur ke lokasi saat inidi Jln S Parman (sebelah barat perempatan Tamansari). Saat ini soto Pak Marto membuka cabang di beberapa tempat di Jogja, salah satunya di depan JECtempat kami makan.

Soto

Read the rest of this entry »

Bakmi Jawa mBah Hadi Terban

Bakmi Jawa mBah Hadi Terban

Warung Bakmi Jawa mBah H Hadi, Utara Pom Bensin Terban (Ex Terminal Terban),
Jln C Simanjuntak, Terban, Yogyakarta, Telpon 08122737778 / 08122721670

Selasa 28 Desember 2009, saya dan Mas Eka beserta keluarga makan malam di Bakmi mBah Hadi Terban. Bakmi mBah Hadi terletak di eks terminal Terban, jalan C Simanjuntak Terban. Lokasi ini relative mudah dicari karena terletak di pusat kota, tidak jauh dari UGM dan Tugu Jogja.

Bakmi mBah Hadi dirintis oleh Bapak Gumbreg Hadisumarto (mBah Hadi) pada tahun 1995 dan sejak beliau meninggal pada Mei 2009 usahanya diteruskan oleh putra-putranya.

Kami berangkat dari rumah Turi jam 19.00 dan sampai di warung ini sekitar jam 19.45 Pembeli cukup ramai sehingga kami  mendapat antrian nomer 12. Saat kami datang sedang dimasak bakmi untuk antrian nomer 8, 1 rombongan satu nomer antrian.

Memasak Bakmi

Bakmi di sini dimasak satu persatu menggunakan anglo berbahan bakar arang. Penggunaan anglo dan cara memasak satu persatu ini diyakini untuk menjaga citarasa bakmi Jawa, meskipun membuat calon pembeli mesti menunggu agak lama. Bakmi mbah Hadi mengoperasikan dua anglo yang masing-masing dioperasikan oleh 2 orang, satu orang khusus mengipasi anglo dan lainnya meracik bahan bakmi dan memasaknya. Tukang masak ada 3 orang yang merupakan putra-putra mBah Hadi. Read the rest of this entry »