Menikmati Udang Galah di Siak Sri Indrapura

Menikmati Udang Galah di Siak Sri Indrapura

Kamis, 1 Mei 2008. Saya sekeluarga dan beberapa orang teman (Purbo dan Warih) mengisi liburan dengan mengunjungi Istana Siak. Kami berangkat dari Minas menggunakan mobil kijang yang disopiri Eyangnya Afa. Kebetulan Afa, Ibunya dan Eyangnya Afa sedang berlibur di Minas, dan kami memanfafatkan kesempatan ini untuk mengajak mereka mengnjungi istana Siak.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Minas melalui Perawang, akhirnya kami sampai di Siak. Ternyata jembatan baru yang melintasi Sungai Siak sudah selesai dibangun, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dinamai Tengku Agung Sultanah Latifah. Sesampai di Siak, kami segera menuju Masjid untuk sholat dhuhur, dan kemudian mencari makan siang.

Kami mencari makan siang di dekat istana Siak, yang terdapat banyak warung-warung makan yang menyajikan Udang Galah Goreng yang merupakan salah satu ikon makanan khas Siak. Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) adalah jenis udang air tawar berukuran cukup besar dan rasa yang bisa bersaing dengan jenis udang lainnya. Udang galah merupakan salah satu jenis udang air tawar yang dapat ditemukan di hampir semua sungai dan perairan tawar di Indonesia. Waktu pertama kali ke Siak, saya sempat menikmati kenyamlengan udang galah goreng, dan kali ini pn saya ingin mengajak keluarga saya untuk ikut merasakannya.

Kami kemudian memilih salah satu warung yang menyediakan menu udang galah goreng, dan memesan udang galah untuk menjadi lauk utama makan siang kami. Tidak berapa lama kemudian, pesanan kami datang, dan seegra kami menikmatinya.

menikmatiEyangnya Afa

Afa dan Eyangnya juga ikut menikmati udang galah goreng yang disajikan. Udang galah yang kami makan, berukuran cukup besar, digoreng kering dan rasanya nyamleng. Cocok untuk menjadi lauk makan siang.

menikmatiAfa makan udang galah
Read the rest of this entry »